Menurut Ramadhan dalam (http://tarmizi.wordpress.com/2010/02/15/talking-stick/) talking Stick (tongkat berbicara) adalah
metode yang pada mulanya digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak
semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan
antarsuku), sebagaimana
dikemukakan Carol Locust berikut
ini.
The talking stick has been used for
centuries by many Indian tribes as a means of just and impartial hearing. The
talking stick was commonly used in council circles to decide who had the right
to speak. When matters of great concern would come before the council, the
leading elder would hold the talking stick, and begin the discussion. When he
would finish what he had to say, he would hold out the talking stick, and
whoever would speak after him would take it. In this manner, the stick would be
passed from one individual to another until all who wanted to speak had done
so. The stick was then passed back to the elder for safe keeping.
Talking stick merupakan salah
satu model pembelajaran model kooperatif. Pembelajaran menggunakan model talking stick mendorong siswa berani
mengemukakan pendapat. Model pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan tongkat,
siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa
mempelajari materi pokoknya.
Menurut
Ramadhan dalam (http://tarmizi.wordpress.com/2010/02/15/talking-stick/)
langkah-langkah pembelajaran talking stick adalah sebagai berikut:
1. Guru membentuk kelompok yang
terdiri atas 5 orang.
2. Guru menyiapkan sebuah tongkat
yang panjangnya 20 cm.
3. Guru menyampaikan materi pokok
yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk
membaca dan mempelajari materi pelajaran.
4. Siswa berdiskusi membahas
masalah yang terdapat di dalam wacana.
5. Setelah kelompok selesai
membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, guru mempersilahkan anggota
kelompok untuk menutup isi bacaan.
6. Guru mengambil tongkat dan
memberikan kepada salah satu anggota kelompok, setelah itu guru memberi
pertanyaan dan anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus
menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian
untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
7. Siswa lain boleh membantu
menjawab pertanyaan jika anggota kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.
8. Guru memberikan kesimpulan.
9. Guru melakukan
evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun individu.
10. Guru menutup pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar