Konsep
pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) bukanlah suatu konsep baru, melainkan telah dikenal sejak zaman
Yunani kuno. Pada awal abad pertama, seorang filosofi berpendapat bahwa agar
seseorang belajar harus memiliki pasangan.
Pembelajaran
kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan adanya kerja sama,
yakni kerja sama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Johnson dan Johnson dalam Ismail, 2002: 12). Para siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok
kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan,
dalam hal ini sebagaian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa yakni
mempelajari materi pelajaran dan berdiskusi untuk memecahkan masalah (tugas).
Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan
kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dalam
kegiatan belajar mengajar.
Model
pembelajaran koopertif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada
unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian
kelompok yang dilakukan secara asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model
pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas
dengan efektif.
Roger
dan David Johnson dalam Lie (2002: 30) mengatakan bahwa tidak semua kerja
kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang
maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan.
Kelima unsur tersebut yaitu : 1) saling ketergantungan positif, 2) tanggung
jawab perseorangan, 3) tatap muka, 4) komunikasi antar anggota, 5) evaluasi
proses kelompok.
Untuk
memenuhi kelima unsur tersebut harus dibutuhkan proses yang melibatkan niat dan
kiat para anggota kelompok para peserta didik harus mempunyai niat untuk
bekerja sama dengan yang lainnya dalam kegiatan belajar kelompok yang akan
saling menguntungkan. Selain niat, peserta didik juga harus menguasai kiat-kiat
berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain. Salah satu cara untuk mengembangkan
niat dan kerja sama antar peserta didik dalam model pembelajaran kooperatif
adalah melalui pengelolaan kelas. Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan
dalam pengelolaan kelas model pembelajaran kooperatif, yakni pengelompokan
semangat kerja sama dan penataan ruang kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar